Senin, 12 Maret 2012

DIA SAHABATKU

Mentari datang dan menyapaku pagi itu, “SEMANGAT PAGI DUNIA”. Ya … pagi itu mentari seakan ingin mengajakku ke tubuhnya yang hangat itu. O iyaa….hari ini hari pertamaku masuk sekolah, setelah sekian tahun libur (hehehe…alayy deh ya). Menempati kelas baru, semangat baru pula, apapun serba baru bagiku. Jam 05.45 aku mulai bersiap-siap untuk ke tempat kesayangaku, that is my lovely school ^^. Karena sekolahku yang lumayan jauh  plus aku masih umur 16 tahun, ga boleh bawa motor kalo sekolah, ke sekolahpun naik bus, trus berhenti ke terminal oper naik angkutan deh (repot banget deh ya).
          “Selamat pagiiii teman…”, sapaku pada Andini, temanku. “Hey…pagi juga”, jawabnya gembira. “Kelas kita dimana nih. Bingung nih sama denah di madding”. “Kayaknya kita di lantai 2 deh. Kesana aja deh, yukk”, katanya sambil menarik tanganku. Tangga demi tangga aku lalui, dan sampailah di kelas XI IPA 2, kelas baruku. Aku duduk di deretan nomor 2 dari depan, pojok sendiri (duduk di situ sih terpaksa, uda ga ada tempat sih).
          “Teett…tettt”, bunyi bel sekolah menandakan semua kelas masuk ke dalam kelas masing-masing. Pagi itu ada sosialisasi dari wali kelas, pemilihan ketua kelas plus penataan bangku kelas juga (maksudnya yang duduk di atur sama wali kelas). Kali ini aku yang jadi sasaran dari wali kelasku, tempat dudukku di pindah. Kelasku yang menghadap timur, papan tulis menghadap timur, dan siswanya menghadap barat, tempat dudukku yang semula di sebelah selatan, disuruh ganti di sebelah utara. Di tempat duduk sebelah selatan, aku ga terlalu kenal teman-temanku yang duduk sebelah selatan. Akhirnya aku duduk sebelah Diana. Semula canggung juga sih kenal sama dia, tapi lama kelamaan dia orangnya asik plus baik, walau sifatnya yang keras. Memang Diana temanku itu pendiriannya keras banget. Sejak saat itulah, kami akrab, kemana-mana berdua, kalo aku ga punya uang jajan, Dianalah yang selalu membelikanku jajan atau meminjamiku uang.
          Diana yang pintar dalam berhitung, dan aku pandai dalam bahasa. Kita klop banget kan? Kalo aku ga ngerti soal rumus matematika atau ga bisa ngerjain, aku tanya deh ke Diana. Kalo Diana ga ngerti soal rumus bahasa inggris atau ga bisa, dia juga tanya ke aku. Hari-hari kami, kami jalani dengan bahagia. Aku selalu menceritakan Diana kepada ibuku. Makan bareng, berangkat sekolah bareng, saling curhat. Yes….i’m happy.


          Persahabatan ku dengannya tak bertahan lama, karena aku telah menduakan sahabatku tersebut, tak hanya pacar saja lo yang bisa diduakan, sahabat juga…
Waktu itu aku kenal dengan seorang sahabat cewek yang baik hati plus rajin sholat, dan aku sangat menhargainya. Sebelumnya sih aku belum terlalu kenal orangnya, hahaha. Sebelum kenalan juga, aku uda punya pikiran negatif tentang sahabat cewek ku itu (gue masih normal lo yaa!!). Aku berkenalan dengan temen cewek ku itu, namanya Ratih. Berjilbab, baik hati, rajin sholat, taat agama (haha…lebai deh ya). Hari-hari aku bersama Ratih, dan sahabatku Diana aku lupakan begitu saja. Aku sering keluar dengan Ratih, yang biasanya aku keluar dengan Diana.
          Entah hubungan ku dengan Diana mulai merenggang, aku merasa Diana mulai menjauhiku waktu itu. Aku bingung, aku sayang mereka berdua, aku sayang dengan kedua sahabatku. Mereka itu bak langit dan bumi. Berbeda, tapi bisa memberikan warna dalam hidupku. Ya…Diana mungkin marah dengan sikapku yang begitu, dan aku menyesal. Ratih tau bahwa Dianalah sahabat pertamaku waktu itu dan diam-diam dia juga seperti menjauh dariku. Aku sendiri, tanpa seorang sahabat disisiku. Aku menyesal waktu itu, tapi hanya penyesalan yang menghinggapi hari-hariku.
          Aku meminta maaf kepada Diana, atas sikapku selama ini. Tapi yang dia respon, dingin-dingin saja. Tak ada kesan sama sekali. Aku ingin seperti pertama dia menjadi temanku, pergi bersama, ngerjain tugas bersama, berangkat sekolah pun bersama. Dia juga jarang ngobrol denganku. Hati ku mulai kering. Andai aja waktu itu aku ga gitu ke Diana, mungkin semua ini nggak bakal terjadi kepadaku dan kepada hubungan persahabatanku. Karna “DIA SAHABATKU”

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates