Sabtu, 31 Maret 2012

Mak....Comblangin Gue Donkk!!

Mak Comblangin Gue Donkk…..!!! Karya : IRA MUSTIKA NINGRUM Waktu itu gue masih lajang, gak punya pendamping hati, hati gue setengah. Waktu itu gue juga lagi galau, pengen cari cowok keren, pinter & cool. Akhirnya, waktu itu gue sms temen gue, Anta. “An…loe dirumah nggak?”. Send message “Hooh gue dirumah, ada apa non? Tumben sms gue?” “Ga ada apa-apa. Pengen maen doank ke rumah loe!”. Ga ada balesan, gue ganti baju, ambil kunci motor, berangkattlah gue kerumah Anta. Ngucapin salam, gue bilang ada keperluan sama temen gue itu, lalu gue to the point aja. “An, loe punya lagu baru ga? Linkin Park gitu”. “Ada donk, tuh copy sendiri ke flash loe. Loe kesini cuma minta lagu donk. Kenapa gak loe download aja di Internet aja?”. “Yaelah Non, sekalian. Loe punya temen cowo nggak yang jomblo gitu? Cariin donk yaa?. Plisss…”, gue masang muka mengemis-emis sambil sujud-sujud sampai gue gigit tuh kakinya temen gue (hahhaa….becanda). “Ada sih, loe maunya cowok yang kayak gimana? Gue bilang aja “ yang baik, rajin ibada, hmmm…keren dikit juga gak apa2…hehehe”. Si temen gue lalu mengambil hape, melihat list di kontak dia, seolah-olah dapet ilham dia bilang ke gue,”Gue banyak temen cowok yang keren-keren. Tapi, keinginan loe gitu, nih gue kasih. Gue sms tuh temen gue dulu”. Gue liat dari layar hapenya,”Ki..loe mau nggak gue kenalin ama temen gue?. Send. Gue masih terpaku tuh layar hape temen gue.. 5 menit nunggu. “Ya..gak apa-apa sih”. Gue kaget, “Ha…….singkat bener tuh balesan smsnya. Gila!!”. “Eh..An. dia tuuh namanya siapa sih? Kelas berapa?”. “Temen sekelas gue, Ir. Namanya Kiki. Orangnya lumayan, pinter juga lo, rajin ibadah. Gue kasih nomornya dia, tapi loe sms dia”. “Ha…beneran aja gue sms tuh cowok? Ogah ah gue!!”. “Hmmm…tapi gimana lagi?”, batin gue meronta-ronta kayak onta di perkosa. Malemnya, sekitar jam 8 malem, gue galau lagi. Sms…nggak…sms…nggak…sms. Gue putusin sms juga. “Assalamu’alaikum”. Send. Huahhh….Gue langsung megap-megap, “APA YANG GUE LAKUKAN?!!”. Gue liat layar hape gue, 5 menit…… To be continue…………
Share READ MORE - Mak....Comblangin Gue Donkk!!

Rabu, 28 Maret 2012

Kita Perlu Move On

Oleh : Ira Mustika Ningrum

          Siapa sih yang gak pernah disakiti, yang ga pernah kecewa, atau sakit hati dan sebagainya. Semua pasti sudah merasakan kan?. Merasa diri disakiti, kecewa dan galau berkepanjangan. Sungguh itu sangat berbahaya bagi diri kita sendiri. Kita sering menyendiri, sering ngelamun yang ga jelas, sering marah-marah tanpa sebab (kok kayak kena narkoba ya?). mengalami hal seperti itu juga sungguh menyengsarakan hati dan jiwa kita, merasa diri hampa, merasa semua orang tuh musuh kita, merasa kita tuh bodoh, dsb.
       
        Dan dalam masalah yang seperti itu, kita diharuskan “move on” secara jiwa dan raga kita. Kenapa begitu?. Bila kita dalam keadaan galau yang amat sangat dan merasa “boring”, anda akan terpuruk dalam suasana hati anda. Setiap dengerin musik yang disukai, missal pacar anda, anda inget, anda ngelamunin masa-masa pacaran anda, dari kenalan, nembak cewek anda, jalan bareng, nge-date bareng, dan sebagainya. Dan bila kegalauan anda mencapai tingkat “membahayakan”, itu juga sangat mengancam kejiwaan anda, anda bisa-bisa gila bila memikirkan masa lalu anda.
       
        Jadi saran saya,
1. Secara kejiwaan :
a.    Buang jauh-jauh semua tentang apapun yang membuat anda merasa galau. Entah itu barang pemberian pacar, lagu tentang dia. Bakar barang itu, buang jauh-jauh ke sungai kek, ke laut gitu.
b.    Ingat tujuan hidup anda ke depan. Apakah anda ingin menjadi bla-bla-bla, apakah anda ingin melakukan bla-bla-bla atau anda ingin pacar bla-bla-bla
c.     Jadilah pribadi yang cuek, tapi cueknya jangan keterlaluan. Cuek dalam hal masa lalu kita.
d.    Jangan ingat-ingat lagi masa lalu kita, kalo perlu “cuci otak” anda dengan hal-hal yang menarik buat anda.
e.     Tips yang paling ampuh adalah “membuat sibuk diri anda”. Saya pernah mencoba tips yang satu ini, dan hasilnya “amazing” saya bisa melupakan mantan saja, masa lalu saya dan ditambah sikap anda yang huruf “c” yaitu “cuek”.
f.       Carilah teman curhat yang enak buat anda, bisa ortu, kakak, adik, boneka, tembok, pohon, atau teman dekat anda, pokoknya yang membuat anda merasa “plong”.
g.    Jangan bebani otak Anda dengan hal-hal yang nggak penting, delete semuanya…masukin ke recycle bin.
2.     Secara raga
a.    Rubah penampilan anda dari biasanya (maksudnya, yang biasa anda lakukan ketika bersama “doi” atau pada masa lalu anda). Model rambut Anda mungkin, hehehe.
b.    Lakukan olahraga secara rutin, ini dapat membuat otot-otot anda nggak tegang, rileks, selain itu…otak Anda bisa “fresh” kembali.
c.     Lampiaskan kekecewaan anda dengan memukul bantal dikamar anda, atau apapaun asal jangan perabotan rumah anda, karena anda bisa dimarahi oleh ibu anda.
d.    Ikutlah komunitas apa saja, komunitas jurnalistik mungkin, atau apapun itu. Yang membuat diri Anda sibukkkkkk….
        Itulah perlunya move on, melupakan masa lalu, membuka masa depan. Menutup hati untuk masa lalu, membuka hati dimasa depan. Anda mungkin juga nggak mau kan terlarut-larut dalam “kegalauan” anda tersebut? Yang anda inginkan adalah merubah hidup menjadi baik, maka itulah anda harus “move on”, saya bilang sekali lagi, anda harus “move on”, “move on”, “move on”…go … go … “move on”.
Share READ MORE - Kita Perlu Move On

Sabtu, 24 Maret 2012

Ironis!! Lagu Anak-anak di Indonesia

Saat menulis artikel ini sambil mendengarkan lagu instrumental  “In The End”- Linkin Park, mengiringi saya mengetik artikel ini dan mewakili hati saya. Ironis!! Kata itulah yang mesti saya ucapkan sekarang ini, betapa tidak? Perkembangan lagu di Indonesia sudah seperti jamur di musim penghujan. Lagu yang bergenre pop sekarang ini telah menggeser popularitas lagu anak-anak. Dulu, waktu saya umur 5 tahunan, lagu anak-anak masih banyak, dan lagu pop pun tak seperti sekarang ini. Lebih ironis lagi…kebanyakan lagu pop sekarang ini bertemakan cinta & remaja. Putus…nyambung…aku jatuh cinta…aku cinta kamu…ingin ku cium kamu…itulah kebanyakan lirik yang terkandung dalam lagu-lagu pop di Indonesia.  Banyak anak-anak di bawah umur bahkan dibilang belum “remaja” yang mengkomsumsi lagu-lagu pop tersebut, akhirnya pola pikir mereka sudah seperti orang dewasa dan sudah mengerti “pacaran”. Tak heran, anak-anak SD sekarang sudah berani “berpacaran”. Orang tua mereka juga sepertinya acuh untuk memikirkan psikologi anak mereka. Memperdengarkan lagu yang belom pantas diperdengarkan untuk anak-anak seperti mereka, harusnya kita sebagai kakak atau bahkan orangtua anak-anak tersebut memilihkan lagu yang cocok untuk mereka, lebih selektif. Selektif memilih bukan hanya selektif dalam tayangan tivi tetapi juga selektif memilih apa yang mereka dengarkan.
Anak –anak lebih suka atau lebih tenang bila mereka diperdengarkan lagu yang instrumental, atau memperdengarkan mereka lagu anak-anak yang “energik”, agar mereka tetap ceria dan berenergik dalam beraktivitas. Selama kita selektif dalam memilihkan lagu-lagu yang sesuai dengan umur mereka, insyaallah perkembangan psikologi mereka tidak ada gangguan. Jadi, selektiflah dalam memilih lagu untuk putra putri Anda.
Share READ MORE - Ironis!! Lagu Anak-anak di Indonesia

Gaya Pacaran Remaja Jaman Sekarang

Gaya pacaran remaja jaman sekarang
Perhatian !!!
Tulisan ini tidak ada maksud untuk memojokkan pihak-pihak yang terkait
Tulisan ini hanya untuk renungan kita saja
^^
By. Ira

 
           




          Banyak yang mengatakan jaman ini, jaman edan. Yaa…jaman edan. Banyak korupsi, banyak perzinaan, banyak pembunuhan, banyak penipuan. Apalagi anak mudanya (remana), “berpacaran” memang hal yang biasa untuk sekarang ini. Dulu, waktu zaman masih tenang-tenangnya, orang pacaran malunya minta ampun. Pegangan tangan di tempat umum, malunya minta ampun, ngapel dirumah pacar ga pernah, cuma kirim surat, itupun suratnya nunggu sampai 2 minggu lebih baru nyampek. Nah…itu zaman dulu, beda dengan jaman sekarang. Bumi ini sepertinya mulai panas ya? Mulai mengeluarkan asap kalo di liat dari angkasa sana pake’ satelit, hehehe.
          Kembali ke masalah pacaran para remaja sekarang ini. Longgarnya perhatian dari orangtua, mungkin menyebabkan kelakuan para remaja zaman sekarang ini semakin hari semakin liar. Secara pribadi, orangtua saya memang sangat memproteksi saya dengan anak-anak laki, tidak itu saja, sering orangtua saya berpesan, “Sekolah dulu, kamu itu masih muda, masa depan masih panjang, sekolah habis itu kuliah, kerja, baru pacaran, lebih baik lagi kalo langsung nikah”.  Jujur saja, pertama kali saya pacaran itu kelas 1 SMK, itupun dengan teman dekat saya waktu SD dulu. Ya … pertama kali pacaran, memang hati itu berbungan-bunga, seneng, sampai waktu ga kerasa kalo uda sms-an atau telpon-nan. Dalam pacaran itupun saya dengan mantan saya melakukan pacaran juga ada batasannya, pegangan tangan, cium pipi saja. Ga lebih. Tapi … sekarang ini, saat saya menulis artikel ini dalam keadaan “jomblo”, hehe. Malah enakan jomblo loh! (gue bilang gini bukan berarti gue ga laku, gue ga punya cowok lo. Emang kenyataannya kok. Lebih enjoy dalam menjalani hidup ini, banyak support juga dari orangtua).
          Kalo dulu orang pacaran itu ga berani kalo ngungkapin perasaan langsung ke si cewek, biasanya lewat surat ataupun lewat temen si cewek. Malu malu kucing gitu…. ^^. Trus kalo lagi Pe-De-Ka-Te, pas kirim surat, kudu nunggu sampe 2 minggun lebih baru nyampe. Bandingin deh dengan jaman sekarang, kalo ungkapin perasaan harus langsung di depan orang banyak, katanya sih kalo cowok nembak cewek ga langsung, dibilang,”Akh..kamu cemen, ga juntleMan”. Padahal, guru Fisika pernah bilang, “ungkapan JuntleMan ke cowok itu salah. Tahu kenapa? Karena kalo di Indonesiakan itu artinya cowok lembut. Jadi, ungkapan yang sekarang dengan kata “JuntleMan” itu salah ya anak-anak. Jangan di ulangin lagi. Itu namanya sesat dan menyesatkan!”. Kembali lagi, trus kalo dulunya orang Pe-De-Ka-Te pake surat, kalo jaman sekarang pake Ha-Pe, uda bisa kirim pesan (message) atau lewat FaceBook ataupun Twitter. Apa nggak malu ya kalo kayak gitu, mengumbar hal yang harusnya privasi di publikasikan seperti di FaceBook atau Twitter. Tak jarang kalo kita liat seperti itu, mesti bawaannya ketawa terusss…hahahaha.

          Kalo dulu pacaran pegangan tangan aja malu, sekarang…jalan berdua, boncengan, ciuman, pegangan tangan di tempat umum, “UDAK KAGAK PUNYA MALU”. Hadeh….-.-“ apa mereka nggak malu apa ya? Di liatin orang. Aku aja kalo di boncengin mantan saya dulu, ga pernah tuh pelukan dari belakang, karena saya punya rasa “malu”. Yang lebih parah lagi, pacaran di “WARNET”, berduaan, trus kalo uda di dalem warnet itu, mereka ngapain?. Pemilik warnet juga! Menyediakan layanan yang seperti itu, memasang bilik-bilik setinggi-tingginya agar gak keliatan. Harusnya, kalo warnet itu, terbuka, ga usah pake’ sekat-sekat segala. Jadi si penjaga warnet itu tahu, pelanggannya ngapain. Bayangin deh kalo ada grebegan polisi di warnet, trus ada pasangan muda mudi, lagi buka-bukaan baju, trus di grebeg, malu kan? Yang malu siapa? Si pelanggan itu, selain itu, yang punya warnet juga, usahanya terancam ditutup. Pasti dengan alasan “TEMPAT MESUM”.  Repot kan?.
          Jadi menurut teman-teman semua, bagaimana pacaran yang baik? Atau menurut Anda nggak usah pacaran sekalian.
         
Share READ MORE - Gaya Pacaran Remaja Jaman Sekarang

Senin, 12 Maret 2012

MAKHLUK PALING LEMBUT SEDUNIA

Apa yang kalian pikirkan tentang judul di atas? Mungkin di pikiran kalian adalah, terlalu lebai lu, hmm…apa ya?, gue ga tau. Hahaha….tenang dulu. Jangan pada panik plus jangan berfikiran negatif dulu yaaa.
          Kalian semua mungkin pada pernah patah hati kan? Gue juga pernah ngerasain hal itu. Lama banget buat ngilangin tuh sakitnya. Pernah di pikiran gue, “Kenapa  nggak gue kasih betadine aja ya, biar cepet sembuh?”, hahaha “gooobbbbbblllokkk”. Saat dia bilang gini “mendingan kita putus aja deh. Kamu sekarang gitu, apa-apa kamu atur trus. Gak boleh gini, gak boleh gitu” dan gue bilang “Aku ngelakuin itu karena aku sayang ma kamu. Kamu tau kan?”. (Percakapan diatas harusnya disensor, karena terlalu norak). Dan gue resmi putus dari tuh cowo atau lebih tepatnya mantan gue. Berhari-hari gue  nangis, kurung diri di kamar, hancurin barang yang uda dia kasih, hancurkan dan bakar!!.
          Emang hati wanita tu rapuh banget ya? Walaupun sang wanita tegar sekalipun!!. Termasuk gue. Gue aja kalo uda sayang banget trus diputusin, huftt…untuk melupakannya pun lamaaaaaaa sekaliiii. Misal kenalah baru 2 hari, trus tembak, pacaran, selang beberapa hari kemudian kita putus, nah..buat melupakannya itu sampai 2 tahun baru bisa lupa (hehe…lebai banget ya).
          Pernah temen gue cerita ke gue (curhat ceritanya). Tampang si temenku gue ini sih ga jelek-jelek amat yaa. Tampang standart lah…hahaha. “Ir…gue jatuh cinta”,kata si dia. “Cinta sama sapa loe? Perasaan selama ini loe ga pernah pacaran deh”, tanya gue penasaran. “Gue suka sama si X, yang sekolah di SMA X, dan bla-bla-bla”. Gue manggut-manggut aja sebagai temen yang baik hati, tidak sombong, rajin menabung, sayang orang tua, sayang nenek kakek, sayang binatang gue juga (hahaa…kepanjangan). “So….???”. “Gue suka ma dia. Gue pengen jadi ceweknya dia”. Mata kita bertemu, “oh…anak ini lagi jatuh cintrong”. “Uda loe ajak dia ketemuan dimana gitu”. “Hmm…oke deh gue coba ntar. Gue coba sms dia, basa basi doank sih”. “Semangat teman”, kata gue sambil menepuk pundaknya memberi semangat.
          Uda 2 hari gue ga ketemu sama temenku itu,”Tuh bocah kemana ya? Tumben ga nongol-nongol tuh hidungnye”. Baru aja diomongin, tiba-tiba dia datang dengan mata sembab, matanya merah, habis nangis.”Kenapa loe? Loe nangis ya?”. Dia masih sesenggukan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Loe kenapa sih? Cerita ke gue!”. “Gu…uu…ee…ditolak. Huuuuuaaaaaaaaaa”,tangisnya pecah menggema ruangan kelas. “Uda…uda…jangan gitu. Mungking dia bukan yang terbaik untuk loe”. “Gue uda terlanjur jatuh cinta ma dia,Ir. Dia itu perfect banget. Gue banget!. Kamu ngerti donk perasaanku kayak gimana!. Sakit,Ir. Sakit. Sakitnya nggak ketulungan!”,jawabnya disela-sela tangisnya sambil menatap wajah jerawatan gue. “Iya…gue tahu. Uda jangan nangis gitu!”, gue mencoba menenangkan.
          Nah…cerita fakta di atas uda mewakili semuanya. Bahwa setiap manusia pasti gampang jatuh cinta, tapi terlalu sulit melupakan cinta tersebut. Yah…gue juga pernah ngerasain hal serupa. Hal yang lebih menyakitkan lagi, sulit untuk dilupakan. Seperti iklan di tivi, “Karena Wanita Ingin Dimengerti”. Yaaa…setidaknya saat gue tulis ini, gue lagi ngejomblo. Alhamdulillah, gue seneng banget waktu memegang predikat jomblo tersebut. ^^
Share READ MORE - MAKHLUK PALING LEMBUT SEDUNIA

DIA SAHABATKU

Mentari datang dan menyapaku pagi itu, “SEMANGAT PAGI DUNIA”. Ya … pagi itu mentari seakan ingin mengajakku ke tubuhnya yang hangat itu. O iyaa….hari ini hari pertamaku masuk sekolah, setelah sekian tahun libur (hehehe…alayy deh ya). Menempati kelas baru, semangat baru pula, apapun serba baru bagiku. Jam 05.45 aku mulai bersiap-siap untuk ke tempat kesayangaku, that is my lovely school ^^. Karena sekolahku yang lumayan jauh  plus aku masih umur 16 tahun, ga boleh bawa motor kalo sekolah, ke sekolahpun naik bus, trus berhenti ke terminal oper naik angkutan deh (repot banget deh ya).
          “Selamat pagiiii teman…”, sapaku pada Andini, temanku. “Hey…pagi juga”, jawabnya gembira. “Kelas kita dimana nih. Bingung nih sama denah di madding”. “Kayaknya kita di lantai 2 deh. Kesana aja deh, yukk”, katanya sambil menarik tanganku. Tangga demi tangga aku lalui, dan sampailah di kelas XI IPA 2, kelas baruku. Aku duduk di deretan nomor 2 dari depan, pojok sendiri (duduk di situ sih terpaksa, uda ga ada tempat sih).
          “Teett…tettt”, bunyi bel sekolah menandakan semua kelas masuk ke dalam kelas masing-masing. Pagi itu ada sosialisasi dari wali kelas, pemilihan ketua kelas plus penataan bangku kelas juga (maksudnya yang duduk di atur sama wali kelas). Kali ini aku yang jadi sasaran dari wali kelasku, tempat dudukku di pindah. Kelasku yang menghadap timur, papan tulis menghadap timur, dan siswanya menghadap barat, tempat dudukku yang semula di sebelah selatan, disuruh ganti di sebelah utara. Di tempat duduk sebelah selatan, aku ga terlalu kenal teman-temanku yang duduk sebelah selatan. Akhirnya aku duduk sebelah Diana. Semula canggung juga sih kenal sama dia, tapi lama kelamaan dia orangnya asik plus baik, walau sifatnya yang keras. Memang Diana temanku itu pendiriannya keras banget. Sejak saat itulah, kami akrab, kemana-mana berdua, kalo aku ga punya uang jajan, Dianalah yang selalu membelikanku jajan atau meminjamiku uang.
          Diana yang pintar dalam berhitung, dan aku pandai dalam bahasa. Kita klop banget kan? Kalo aku ga ngerti soal rumus matematika atau ga bisa ngerjain, aku tanya deh ke Diana. Kalo Diana ga ngerti soal rumus bahasa inggris atau ga bisa, dia juga tanya ke aku. Hari-hari kami, kami jalani dengan bahagia. Aku selalu menceritakan Diana kepada ibuku. Makan bareng, berangkat sekolah bareng, saling curhat. Yes….i’m happy.


          Persahabatan ku dengannya tak bertahan lama, karena aku telah menduakan sahabatku tersebut, tak hanya pacar saja lo yang bisa diduakan, sahabat juga…
Waktu itu aku kenal dengan seorang sahabat cewek yang baik hati plus rajin sholat, dan aku sangat menhargainya. Sebelumnya sih aku belum terlalu kenal orangnya, hahaha. Sebelum kenalan juga, aku uda punya pikiran negatif tentang sahabat cewek ku itu (gue masih normal lo yaa!!). Aku berkenalan dengan temen cewek ku itu, namanya Ratih. Berjilbab, baik hati, rajin sholat, taat agama (haha…lebai deh ya). Hari-hari aku bersama Ratih, dan sahabatku Diana aku lupakan begitu saja. Aku sering keluar dengan Ratih, yang biasanya aku keluar dengan Diana.
          Entah hubungan ku dengan Diana mulai merenggang, aku merasa Diana mulai menjauhiku waktu itu. Aku bingung, aku sayang mereka berdua, aku sayang dengan kedua sahabatku. Mereka itu bak langit dan bumi. Berbeda, tapi bisa memberikan warna dalam hidupku. Ya…Diana mungkin marah dengan sikapku yang begitu, dan aku menyesal. Ratih tau bahwa Dianalah sahabat pertamaku waktu itu dan diam-diam dia juga seperti menjauh dariku. Aku sendiri, tanpa seorang sahabat disisiku. Aku menyesal waktu itu, tapi hanya penyesalan yang menghinggapi hari-hariku.
          Aku meminta maaf kepada Diana, atas sikapku selama ini. Tapi yang dia respon, dingin-dingin saja. Tak ada kesan sama sekali. Aku ingin seperti pertama dia menjadi temanku, pergi bersama, ngerjain tugas bersama, berangkat sekolah pun bersama. Dia juga jarang ngobrol denganku. Hati ku mulai kering. Andai aja waktu itu aku ga gitu ke Diana, mungkin semua ini nggak bakal terjadi kepadaku dan kepada hubungan persahabatanku. Karna “DIA SAHABATKU”
Share READ MORE - DIA SAHABATKU

Template by:

Free Blog Templates