Jumat, 20 April 2012

Surat Kaleng

Lelah sekali berjam-jam duduk dan jemariku masih menari mengetik, mesin ketik kuno mengeluarkan suara khasnya. Ku renggangkan pundakku, kutarik kebelakang, kembali pada posisi semula dan kuseduh secangkir teh yang memang masih setia menemaniku. "Ah...lelah sekali. Remuk tulangku", katakau mengumpat sambil memegang pinggang. Ku lirik jam weker bergambar Donald Duck pemberian orangtuaku, "Masyaallah...sudah jam 1?". Kulirik sebentar pekerjaanku, masih belum selesai. Aku harus segera pulang!. Kuputuskan untuk pulang. Memang kantor jam segitu telah sepi, hanya lampu diruang kerjaku yang masih menyala. Hari ini memang aku putuskan untuk lembur menulis artikel. Kubereskan meja kerjaku dan bersiap pulang.
Dengan agak malas aku langkahkan kakiku untuk pulang ke apartemenku. "Jam segini kendaraan umum susah untuk dicari. Kenapa tadi aku harus lembur buat artikel sih!",batinku mengumpat keputusanku untuk lembur.
Pekerjaanku yang sebagai penulis artikel di koran daerah yang memaksaku untuk pulang malam dan lembur. Tapi, hari ini pulang lebih awal juga nggak apa-apa sih, tapi pikirku agar besok pagi pekerjaanku bisa berkurang. Tidak banyak memang upah yang aku terima, setidaknya aku punya pekerjaan dan aku sangat suka dengan pekerjaanku.
Kususuri lorong-lorong sempit, suara sepatu fantofelku seakan memecah heningnya malam ini, begitu berisik. Beruntung lorong itu telah sepi, biasanya geng-geng motor bergerombol, mengadu tunggangan-tunggangan mereka.
Sesekali aku pegang tanganku, dingin sekali.
Tapi, tiba-tiba terdengar langkah kaki mencurigakan, mengikuti dan menguntitku. Kupercepat langkahku, hatiku bersorak ketika telah keluar dari lorong kecil yang gelap itu. Sadar akan keadaanku saat itu, kupercepat langkahku tergesa-gesa menghindari si penguntit itu. Tepat di depan apartemenku, cepat-cepat kurogoh kunci apartemenku di kantong jaket kulitku, dengan tergesa-gesa kumasukkan kunci itu pada lubang pintu, entah karena gugup mungkin kunci yang ada digenggamanku jatuh bersentuhan dengan lantai menimbulkan suara yang khas di tengah malam. Segera kupungut kunciku dan kumasukkan lagi,"Krekk", berhasil terbuku dan segera ku dorong tubuhku masuk dalam apartemenku. *Aman*

******TO BE CONTINUED******

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates